![]() |
Forum Camat, Kepala Desa dan Lembaga Adat suku Modole Kao Barat. (Istimewa) |
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu terkait kebijakan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di wilayah lingkar tambang, khususnya mengenai kondisi karyawan yang dirumahkan dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.
Faldi Hadi, salah satu karyawan yang dirumahkan dari Departemen KS-UR yang berdomisili di Desa Torawat, menjelaskan bahwa situasi ini tidak bisa dipandang dengan sudut pandang yang sempit. Menurutnya, meskipun sebagian karyawan dirumahkan, hal tersebut bukan berarti mereka kehilangan pekerjaan secara permanen.
"Kami tidak di-PHK, namun sementara waktu dirumahkan dengan menerima pendapatan Rp6.000.000 per bulan. Ketika perusahaan kembali beroperasi, kami yang sudah berpengalaman akan dipanggil kembali. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kecamatan Kao Barat, termasuk Camat, Kepala Desa, dan Lembaga Adat Suku Modole, bersama-sama mendukung NHM agar proses pemulihan berjalan cepat. Dengan itu, kita bisa merasakan manfaat langsung dari keberadaan perusahaan di sini," ungkap Faldi. Selasa, (8/4).
Sementara itu, Remer Hein Sinyiang, Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Kao Barat, memberikan apresiasi atas kebijakan yang diterapkan oleh NHM. Ia menilai bahwa perusahaan telah menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi dengan tidak melakukan PHK massal terhadap karyawan dan tetap memberikan insentif bagi mereka yang dirumahkan.
"Sebagai salah satu aset penting di wilayah lingkar tambang, mari kita bersama-sama mendukung NHM untuk pulih dan bangkit kembali. Pemulihan ini sangat penting, tidak hanya untuk keberlanjutan perusahaan, tetapi juga untuk memberikan dampak ekonomi dan sosial yang positif demi kesejahteraan masyarakat Suku Modole dan masyarakat lingkar tambang secara keseluruhan," ujar Remer.
Forum ini juga menegaskan pentingnya menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah lingkar tambang. Para peserta pertemuan sepakat untuk mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Mereka juga menyampaikan penolakan terhadapaksi-aksi demonstrasi yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan.
"Kami percaya bahwa jalan terbaik adalah melalui dialog yang terbuka, bukan aksi yang berpotensi merugikan banyak pihak. Untuk itu, mari kita bersatu dan terus bekerja sama demi kemajuan bersama," ujar salah satu perwakilan Lembaga Adat Suku Modole.
Sebagai penutupan, pertemuan ini diakhiri dengan pembacaan komitmen bersama yang menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan NHM. Forum Camat, Kepala Desa, Lembaga Adat Suku Modole, karyawan yang dirumahkan, dan masyarakat Kecamatan Kao Barat sepakat untuk mendukung langkah-langkah yang diambil perusahaan, guna mempercepat pemulihan dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah lingkar tambang.
"Kami yakin, dengan kebersamaan dan dukungan yang solid, kita semua dapat melewati tantangan ini dan keluar sebagai pemenang. Mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik,dengan NHM sebagai mitra utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah kita," tutup Remer Hein Sinyiang.
Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah,masyarakat, dan perusahaan dalam menghadapi masa-masa sulit. Melalui dialog yang konstruktif dan dukungan penuh masyarakat lingkar tambang khususnya di Kecamatan Kao Barat, peserta diskusi optimis NHM dapat bangkit dan pulih. NHM juga telah berkomitmen untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Ini adalah langkah nyata menuju pemulihan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.
====
Penulis : Tim.
Editor : Redaksi.