![]() |
Koordinator Front Persatuan Masyarakat Enam Desa Alan Ilyas saat menyampaikan aksi damai bentuk dukungan kepada NHM. (Istimewa) |
Enam desa yang menunjukkan sikap aksi dukungan terhadap NHM pada Rabu, (11/3) kemarin itu terdiri dari desa Pasir Putih, Bobaneigo, Tetewang, Akelamo, Akesahu, dan Dum-Dum.
Aksi damai ini menjadi aksi tandingan menanggapi demonstrasi yang terjadi di Front Gate Gosowong pada 5 Maret 2025 dengan dugaan provokasi, penghasutan, dan penghalangan terhadap aktivitas tambang yang legal, yang diduga dilakukan oleh sejumlah karyawan NHM yang dipimpin oleh Rizal dan Muamar.
Koordinator aksi damai Alan Ilyas, dalam bobotan orasi menyampaikan bahwa, forum yang dibentuk oleh Rizal dan Muamar, bernama Forum Masyarakat Enam Desa (FORMED) itu, diduga tidak memiliki koordinasi yang jelas dengan desa-desa yang mereka klaim representasikan.
"Mereka mengatasnamakan diri sendiri," ujarnya.
Alan menegaskan, tindakan unjuk rasa tersebut bertentangan dengan peraturan dan merugikan kepentingan masyarakat.
"Aksi ini menciptakan ketegangan sosial antara masyarakat dan manajemen NHM serta dapat berimplikasi secara hukum," tegas Alan.
Dirinya juga menyoroti perubahan positif yang telah diwujudkam oleh NHM di bawah kepemilikan mayoritas Indotan Halmahera Bangkit yang dipimpin oleh Haji Robert Nitiiyudo Wachjo. Alan mengungkapkan, sejak awal 2020, NHM ini telah banyak membantu masyarakat, seperti memberikan status karyawan permanen bagi ribuan karyawan lokal yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan kontrak.
Alan menyatakan, Haji Robert sebagai sosok dermawan, yang dikenal oleh masyarakat Maluku Utara, dan telah memberikan banyak kontribusi untuk membantu masyarakat miskin, termasuk renovasi tempat ibadah dan perbaikan rumah-rumah warga.
"Haji Robert sangat dekat dengan karyawan, setiap orang dapat menghubungi dan bertemu dengannya dengan mudah," ungkapnya.
Front persatuan masyarakat enam desa menyampaikan sikap tegas dengan harapan besar dapat mendorong kondisi yang lebih kondusif bagi perusahaan dan masyarakat di sekitarnya.
• Mengutuk keras aksi unjuk rasa yang dilaksanakan pada 5 Maret 2025 yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Enam Desa.
• Menolak segala bentuk aksi anarkis yang mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang di Front Gate PT Nusa Halmahera Mineral.
• Mendukung langkah perusahaan dalam menangani provokasi yang dialami oleh karyawan dan mendorong pengelolaan tambang yang efisien.
• Mengapresiasi upaya NHM dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat (PPM).
• Berkomitmen untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat dan PT Nusa Halmahera Mineral guna mewujudkan kepentingan bersama.
====
Penulis : Tim.
Editor : Redaksi.