Kondisi pantai Doe Masure. (Dar) |
TIDORE - Pesona pantai wisata Doe Masure di Desa Balbar, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan berlahan luntur. Hal ini diakibatkan terjadi abrasi serius pada pantai tersebut yang panjangnya sekira tiga meter dari bibir pantai.
Kerusakan pantai dambaan wisatawan lokal ini disebabkan karena hamtaman gelombang. Abrasi ini terjadi dalam kurung waktu tiga tahun terakhir.
Ashi, pengunjung pantai Doe Masure kepada media ini mengaatakan kondisi pantai yang terkena abrasi itu mempengaruhi estetika dan daya tarik dari pantai tersebut.
Ia mengaku, dulunya pantai wisata Doe Masure memiliki hamparan pasir yang membentang luas, pepohonan yang rindang dan laut teduh menjadikan wisata Desa Balbar sebagai tempat favoritnya bersama teman-teman.
“Tapi semua itu perlahan sirna sejak tiga tahun terakhir,” tuturnya.
Juliana Hamid, salah satu pedagang di pantai wisata Doe Masure mengaku kondisi pantai Doe Masure jika dibandingkan tiga tahun lalu, memiliki perubahan yang jauh berbeda. Dulu pantai masih banyak pasir dan luas, sehingga pengungjung punya tempat untuk berjemur dan bermain pasir.
“Dulu pantai masih luas, banyak orang yang batobo (mandi pantai) lalu berjamur dan main pasir di sekitar pantai,” katanya.
Namun akibat abrasi yang terus terjadi, pantai Doe Masure semakin kehilangan daya tariknya. Meski begitu kata dia, Pemerintah Desa Balbar sudah mengambil inisiatif membangun talut penahan ombak.
“Pemerintah desa sudah ukur untuk bangun swering agar bisa tahan ombak basar,”ungkapnya.
Sekertaris Pemuda Desa Balbar menambhkan, ia mengakui perubahan bentuk pantai Doe Masure itu akibat abrasi, sehingga banyak pohon yang tumbang dan menguras tepian pantai.
“Akibat faktor abrasi sehingga pesisir pantai hilang, ada pohon yang tumbang dan fasilitas berupa gajebo pun ikut rusak akibat ombak,” jawabnya singkat.*
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa