Komisi III DPRD Tidore Bawa Dinas Kesehatan Temui Kemenkes RI

Sebarkan:
Suasana pertemuan antara Komisi III DPRD Tidore bersama Kemenkes RI. (Kamera/Dar)
TIDORE - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, membawa Dinas Kesehatan Kota Tidore untuk menemui Kementerian Kesehatan RI.

Komisi yang di pimpin Ardiansyah Fauji dari PDIP ini terus melakukan terobosan demi kepentingan masyarakat umum.

Sebelumnya, sejumlah kementrian pun ditemui guna membahas terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), diantaranya, Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Tak tinggal diam, kali ini Ardiansyah mengajak Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim, diikuti oleh Ketua DPRD Ade Kama untuk berkunjung ke Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, guna membicarakan soal tenaga kesehatan dan ambulance laut untuk Kota Tidore Kepulauan.

Ketua Komisi III, Ardiansyah Fauji, mengaku,  pihaknya membicarakan soal beberapa hal penting, terutama mengenai dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis di Puskesmas-Puskesmas khususnya yang ada di daratan Oba. 

"Fokus pembicaraan ke tenaga dokter internship program Kemenkes dan penambahan wahana, serta program fisik DAK soal ambulance laut yang akan ditindaklanjuti ke Yankes Primer dalam waktu dekat," ujarnya. Selasa, (21/1/2025).

Ardiansyah menjelaskan bahwa, sejak 2021-2023, penempatan dokter internship di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 12 orang, sedangkan tahun 2024 hanya 11 orang, yang seluruhnya hanya bisa di tempatkan di 3 wahana yang berpusat di pulau Tidore, yakni Rumah Sakit Umum Daerah, puskesmas Soasio dan puskesmas Tomalou. 

"Sudah 2 tahun terakhir Dinkes mengusulkan penambahan wahana khususnya di 5 puskesmas yang ada di Daratan Oba, namun hingga hari ini belum disetujui, sehingga kedatangan kami untuk mengkonfirmasi hal tersebut," ungkap Ardian.

Program dokter internship menurutnya, tentu sangat membantu masyarakat di Kota Tidore. Namun, wahana yang tersedia hanya terdapat 3 wahana sehingga 12 dokter internship yang ditempatkan di Tidore begitu menumpuk. 

Ardian berharap, agar ada penambahan wahana di tahun depan agar dokter-dokter internship ini, juga bisa di tempatkan pada 2 atau 3 Puskesmas yang berada di daratan Oba. 

Terpisah, penanggungjawab tenaga kesehatan, Ditjen Nakes, Zakaria, mengatakan bahwa pihaknya selalu berusaha untuk memenuhi kekurangan dan kebutuhan tenaga kesehatan di daerah-daerah. Permintaan daerah itu dilakukan setelah penilaian oleh Kemenkes, kemudian dianggap layak, maka akan ditindaklanjuti.

"Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh daerah untuk bisa mendapatkan wahana dokter internship," tutur Zakaria.

Senada juga disampaikan penanggungjawab dokter internship, Ditjen Nakes, dokter Rika Atha, ia mengaku bahwa tahun ini, pihaknya telah mengirim 1 tenaga dokter spesialis ke Puskesmas Lifofa, Kecamatan Oba Selatan. 

"Prinsipnya program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter lewat pengalamannya sehingga mahir dalam melakukan tindakan-tindakan kesehatan," jabarnya.

Kunjungan ini, membuat Zakaria dan dr Rika Atha turut senang terutama komisi III yang membidangi soal pelayanan kesehatan. 

"Untuk kebutuhan dokter gigi di tiap puskesmas bisa kami penuhi asalkan disiapkan alat dan bahan untuk penambal gigi, DPRD harus dorong anggaran untuk memenuhi standar itu," cetusnya.

Sementara soal ambulance laut, kata Zakaria, bisa ditindaklanjuti ke Yankes Primer, sebab itu merupakan programnya Direktorat Tata Kelolah Pelayanan Kesehatan.

Ketua DPRD Kota Tidore, Ade Kama, berharap agara komunikasi bisa berjalan baik dan hubungan kerjasama yang sudah terbangun antara Pemkot Tidore dan Ditjen Nakes terus terjaga, ia juga meminta agar Kementrian Kesehatan tidak jenuh menerima keluhan dari pemerintah daerah. 

"Kebutuhan di daerah kami masih sangat banyak, karena itu suport dari Kemenkes terkhusus Ditjen Nakes sangat kami butuhkan. Apalagi kalau ke depan tipe RSUD Tidore sudah naik status, maka kebutuhan tenaga Nakes akan bertamba, dan kami berharap lewat pertemuan ini, permintaan penambahan wahana dokter internship khususnya di puskesmas-pueskesmas yang ada di Oba bisa disetujui, sehingga ada pemerataan tenaga dokter internship di wilayah Oba tahun depan," pungkasnya.

Untuk diketahui, tenaga kesehatan dokter umum yang aktif di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 20 orang, dan dokter spesialis 5 orang. Sementara jumlah Puskesmas di Kota Tidore sebanyak 10 Puskesmas yang tersebar di 8 Kecamatan. Karena itu, Kota Tidore Kepulauan masih sangat membutuhkan penambahan tenaga dokter.

====
Penulis : Aidar Salasa.
Editor    : Redaksi.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini