Ketua DPD Partai Perindo Kota Tidore Kepulauan, Abubakar Nurdin. |
Diakui Abubakar, pembangunan tembok penahan ombak yang telah dilakukan belum bisa menyelesaikan permasalahan yang dirasakan oleh sebagian penduduk yang berada di pesisir pantai.
Menurutnya, penyebabnya banyak tembok penahan ombak tiba-tiba patah karena hantaman gelombang atau dasar laut yang terlalu dangkal, sehingga tidak mampu menahan hantaman ombak pantai.
"Saya setuju dengan pernyataan Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan Saudara Ardiansyah Fauzi, bahwa skema atau model pembangunan tembok penahan ombak diubah ke model breakwater," jelas Abubakar
Abubakar bilang dengan sistem pembangunan breakwater, maka ada fungsi ganda terhadap pembangunan. Selain untuk menahan hantaman ombak dipesisir, breakwater juga bisa berfungsi melindungi perahu nelayan yang tersebar disejumlah kelurahan/desa yang ada di Kota Tidore Kepulauan.
"Selain itu, kondisi pantai juga bisa terawat dan tetap alami, karena tidak ditimbun oleh timbunan akibat pembangunan tembok penahan ombak," katanya.
Ke depan sambung Abubakar, meminta kepada Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, tidak hanya mendorong breakwater di pesisir pantai Oba saja. "Tetapi juga di empat kecamatan yang ada dalam Kota Tidore Kepulauan," pintahnya.
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa