 |
| Banjir melanda pemukiman desa Gamsungi Kao Teluk Halmahera Utara. (Istimewa) |
Tak heran bagi warga setempat, hal tersebut karena sudah menjadi langganan bagi mereka disetiap turunnya hujan. Mirisnya, bertahun-tahun warga terus menerus menghadapi banjir.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa,(BPD) desa Gamsungi, Jinggo Jabarmase dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Iya benar, tadi banjir pukul 16.15 WIT hampir 1 jam lamanya, kurang lebih 50 rumah warga terdampak banjir setinggi 1 sampai 1,5 meter," ujar Jinggo. Kamis, (16/1).
Menurutnya, hal itu terjadi disebabkan dua faktor utama, yakni pintu/lubang deker yang berada di badan jalan trans halmahera terlalu kecil sehingga air bisa meluap ke pemukiman warga, dan pembangunan talut di sungai Balautin yang tidak maksimal.
"Hujan jadi luapan dari kali Balautin, kalau hujan besar itu seperti itu, setiap tahun begini terus masyarakat juga sudah bosan. Dan pintu/lubang deker di badan jalan itu kecil sehingga air meluap keluar di pemukiman warga," jelasnya.
Dirinya juga menyebutkan, kendati pun ini sudah dilaporkan ke pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, akan tetapi tidak mampu di gubris.
"Banjir sudah surut. Kami sudah hubungi pemda, (BPBD) tapi sampai saat ini belum turun karena meraka bilang masih menunggu arahan dari pimpinan. Masyarakat terdampak sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing tadi saja mengungsi ke rumah-rumah warga yang airnya tidak terlalu tinggi," pungkas Jinggo.
Jinggo juga berharap agar pemerintah dapat menormalisasi kembali sungai Balautin dengan tujuan masyarakat bisa tenang saat musim penghujan tiba.
"Harapanya ya, kedepan deker itu harus perbaiki ulang buat jembatan supaya pembuangan air itu bisa, karena selama ini permintaan kami cuman itu, dan kalau bisa buat talut di sungai besar." tandasnya.
====
Penulis : Rustam Gawa.
Editor : Redaksi.
.jpg)
