Ketua DPC Gekrafs Kota Tidore, Nurul Asnawia. |
Usulan Anggota DPRD Terpilih periode 2024-2029 ini, sejalan dengan semangat Kabinet Merah Putih bentukan presiden Prabowo Subianto, yang didalamnya terdapat salah satu kementerian yang diberi tugas khusus menangani sektor Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, Pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif tentu sudah melalui kajian ekonomi global, dimana data pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia setelah Amerika dengan Industri Perfilman Hollywood dan Korea Selatan dengan Industri Musik K-Popnya.
Dengan demikian Daerah juga harus turut mempersiapkan diri dalam menyambut peluang tersebut. Sebab ekonomi kreatif merupakan konsep baru perekonomian yang mengintensifkan atau mengandalkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor utama dalam pengembangan ekonomi, yang tak hanya berdampak pada penciptaan nilai tambah, tapi juga secara sosial, budaya, dan lingkungan.
Dalam aspek sumber daya manusia yang dimiliki Kota Tidore Kepulauan, diharapkan dapat meramaikan konsep baru ekonomi kreatif yang saat ini cukup menjanjikan apabila terkelola secara baik, maka dari itu diperlukan lembaga tekhnis yang benar-benar konsen untuk menyediakan ruang dan dukungan yang lebih besar terhadap pengembangan ekonomi kreatif," ujarnya, Sabtu, (21/12/24)
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Asnawia itu memastikan, jika adanya pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif, sudah tentu dapat memberikan harapan besar bagi pelaku maupun calon pelaku ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan.
Apalagi dengan semangat yang digelorakan Walikota Terpilih Kota Tidore Kepulauan tahun 2024, Muhammad Sinen, di berbagai kesempatan untuk selalu mendorong anak muda sebagai garda terdepan membangun ekonomi kerakyatan.
"Pada banyak kesempatan, Walikota Terpilih Tidore Kepulauan, Bapak Muhammad Sinen, selalu mengatakan bahwa Kota Tidore Tidak memiliki tambang, tapi kecerdasan dan kreativitas generasi muda-lah tambang sesungguhnya yang dimiliki Kota Tidore Kepulauan, Tambang yang tidak merusak lingkungan," paparnya.
Apalagi lanjut politisi jebolan PDIP itu, bahwa Ekonomi Kreatif di Indonesia memiliki 17 subsektor, diantaranya Pengembang Permainan (game), Arsitektur, Desain Interior, Musik Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Kriya, Televisi dan radio, Seni Pertunjukan, Periklanan, dan Penerbitan Aplikasi.
Sementara di Kota Tidore Kepulauan punya banyak UMKM yang berfokus pada subsektor Kuliner, Kriya, Fashion, juga subsektor lain seperti Musik, Film, Desain Komunikasi Visual, Seni Pertunjukan, Seni Rupa dan Fotografi.
Geliyat subsektor Ekonomi Kreatif di Kota Tidore ini membuatnya optimis mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan yang muaranya jelas pada kesejahteraan masyarakat, dan juga dapat membuka peluang pasar lokal, nasional bahkan international.
"jika anak muda di diberi kesempatan besar untuk mengelola ekonomi kreatif, maka perputaran ekonomi di Kota Tidore Kepulauan, tidak lagi bergantung pada satu segmen saja, seperti belanja pemerintah," tuturnya.
Selama ini, kata Asnawia, Kota Tidore Kepulauan telah menjadikan Pertanian dan Perikanan sebagai sektor andalan dalam upaya mensejahterakan rakyat, maka kedepan, sektor ekonomi kreatif bisa menjadi harapan dan peluang baru dalam mewujudkan Visi besar Walikota Terpilih Bapak Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman untuk menciptakan Kota Tidore Kepulauan yang Aman, Nyaman dan Ramah untuk semua.
"Untuk mewujudkan harapan tumbuhnya ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan kita dapat belajar ke Kabupaten Banyuwangi, Kota Bantul dan Kota tetangga kita yaitu Kota Ternate yang saat ini sedang diusulkan ke UNESCO untuk mendapatkan list sebagai Kota kreatif dunia," jelasnya.
Sebagai anak muda di Kota Tidore Kepulauan, Asnawia menggantungkan cita-cita besar ini kepada Walikota Terpilih agar sektor ekonomi kreatif yang 100 persennya digeluti anak muda benar-benar menjadi fokus perhatian, karena jika anak muda telah mandiri secara ekonomi maka keniscayaan Kota Tidore Kepulauan menjadi Kota santri akan terwujud.
"Program besar ASTA CITA presiden dan wakil presiden yang salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan negara dengan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru cukup menjadi dasar pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagai turunan dari Kementerian Ekonomi RI, guna menyelaraskan program-program pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di daerah sehingga memudahkan kordinasi dan kerja-kerja kolaborasi dengan Kementrian Ekonomi Kreatif," pungkasnya.* (dar/red)