Suasana pendukung dan simpatisan Ubaid-Anjas dan M Farrel Adhitama-Hi Thaib Djalaluddin saat baku hantam. (Istimewa). |
Hal itu terjadi bermula ketika rombongan paslon nomor urut 2 mengunjungi Desa Wokajaya di Kecamatan Wasile Timur untuk melakukan kampanye tatap muka. Namun ketika kampanye berlangsung, ada sejumlah pendukung dan simpatisan pasangan nomor urut 1 melakukan upaya provokasi.
Pantauan kabarhalmahera dilokasi, awalnya rombongan Ubaid-Anjas tiba di Desa Wokajaya ada sejumlah pendukung Farrel-Jadi yang berada di kediaman Edi Santoso memutar musik mengunakan sound sistem untuk menggangu jalannya kampanye.
Padahal, Edi Santoso merupakan PNS, mantan bendahara umum di Halmahera Timur. Ia diduga menjadi otak dibalik provokasi dimaksud yang berujung saling adu jotos.
Upaya provokasi pendukung Farrel-Jadi bermula dari percakapan di via grup paslon Farrel-Jadi yang bocor. Mereka berencana menghalangi kampanye paslon Ubaid-Anjas di desa Wokajaya.
Chatting via grup tersebut adalah milik oknum tim sukses paslon nomor urut 1, M Asrul. Chat tersebut bertuliskan "sebentar teman" kumpul di posko utama di Wokajaya mau ada buat penolakan kampanye 02 sabantar"
Upaya provokasi oleh emak-emak dan sejumlah pemuda ditambah keluarga Edi Santoso berlanjut hingga kampanye berakhir. Akhirnya pendukung Ubaid-Anjas menyerang pendukung Farrel-Jadi yang berada di kediaman Edi Santoso.
Konflik kedua bermula ketika tim sukses Ubaid-Anjas Sukri M Taher naik kedalam mobil bertujuan melihat lokasi kampanye berikut di desa Toboino, namun ada seorang oknum pendukung Farrel-Jadi berteriak dengan bahasa sindiran atau orang Maluku Utara menyebutnya dengan "momake". Akhirnya, kedua pendukung pun saling menyerang.
Namun, kedua pendukung yang saling baku hantam tidak berlangsung lama karena diamankan oleh TNI-Polri yang turut hadir mengamankan kampanye.
====
Penulis : Wahono Side.
Editor : Redaksi.