Tak Ada Guru, Puluhan Siswa SD Inpres di Halmahera Timur Terlantar

Sebarkan:
Tampak sekolah SD Inpres Tatam. (Istimewa).
KAMERA HALTIM - Puluhan siswa-siswi di Sekolah Dasar (SD) Inpres Tatam, Kecamatan Wasile Utara Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara (Malut) terlantar saat kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, tak satupun guru yang dibiayai oleh negara tidak berada di tempat tugas.

Para siswa-siswi ini lebih memilih bermain diluar kelas bahkan pulang saat masih dalam waktu belajar mengajar. Ini dikarenakan kelalaian para guru bahkan Kepala Sekolah setempat.

"Atas nama masyarakat dan orang tua murid, kami berharap supaya ada teguran dan disiplin, untuk dewan guru yang merasa diri dibayar oleh negara tapi tidak pernah ada di tempat tugas dan yang ada di tempat tugas tapi tidak pernah masuk mengajar selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan," ujar orang tua murid Abdon Djobubu kepada wartawan. Rabu, (4/9).
Para siswa-siswi SD Inpres tampak berjalan keluar dari lingkungan sekolah. 
Menurutnya, SD Inpres Tatam adalah tempat untuk belajar dan mengajar para guru dan siswa-siswi yang sudah tentunya untuk mencerdaskan anak bangsa dan kreativitas belajar lainnya. Selain itu, mirisnya para guru-guru di sekolah tersebut bisa muncul saat ulangan semester atau ujian tiba.

"Jadi tidak heran kalau siswa-siswi nya liar kaya tidak terdidik, jangan karena sekolah sasaran Dacil, semua berlomba-lomba mau ditempatkan di sekolah ini. Dacil cair, guru semangat luar biasa, sementara Bahasa yang ada di siswa dan orang tua murid sangat memprihatinkan, ke sekolah selamat pagi, pulang sekolah selamat pagi waktu jam belajar sekolah tidak optimal, siswa-siswi kebanyakan bermain dibandingkan duduk belajar di kelas," pungkasnya.

Dirinya juga menuturkan, para guru jika merasa sudah tidak mampu menjalankan tugas sebaiknya tidak menggantungkan namanya di sekolah tersebut dan pindah membawa sifat malas para guru-guru karena orang tua murid tentunya tidak menginginkan panutan teladan yang dilakukan seperti cara guru di sekolah itu.

"Tidak nyaman air, tidak ada rumah Dinas, buruknya jaringan, jalan serta alasan lainnya yang mungkin saja jadi alasan bermalas-malasan mendidik di sekolah,? Bukanya setiap PNS/P3K atau petugas lainnya harus siap ditempatkan dimana saja,? Bukannya ini sudah menjadi resiko dan konsekuensinya sebagai abdi negara," tutur Abdon.

Abdon juga berharap, agar Dinas Pendidikan Halmahera Timur mengevaluasi Kepala Sekolah SD serta para guru yang diduga sudah berbulan-bulan tidak lagi melakukan aktifitas proses belajar mengajar.

"Tolong,  harapan kami kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan agar bisa peduli, bisa peka, melihat kondisi dan kenyataan yang terjadi di lapangan, teruntuk SD Inpres Tatam." harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Timur, Djamal Esa masih dalam upaya konfirmasi wartawan.

====
Penulis : Tim.
Editor    : Rustam Gawa.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini