Banjir bandang di Rua Ternate. (Istimewa). |
KAMERA TERNATE - Korban meninggal dunia pada peristiwa banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate Maluku Utara bertambah menjadi 11 orang.
Sebelumnya, peristiwa ini terjadi setelah Kota Ternate di guyur hujan deras sejak Sabtu, (24/8) hingga Minggu, (25/8) pukul 03.30 WIT.
Selain korban jiwa, terdapat 3 orang warga lainnya dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Sementara, belasan rumah warga yang berada di lokasi titik banjir bandang mengalami kerusakan berat maupun ringan.
Pantauan di lokasi juga, hingga pukul 12.17 WIT sejumlah pihak kepolisian/TNI bersama Basarnas Ternate, Pemerintah Daerah dan masyarakat masih melakukan pencarian korban di dalam material lumpur batuan akibat banjir bandang.
Bahkan jalan utama akses penghubung Kelurahan Rua dan Kastela tertutup parah. Sehingga kendaraan tidak bisa melewati dan harus putar balik. Tidak hanya jalan akses penghubung, sisa material banjir bandang masih dilakukan pembersihan oleh pihak terkait menggunakan alat berat.
Sementara, Kasi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya Temara mengatakan, sejauh ini sudah ada 11 warga yang meninggal dunia.
“Dari 11 korban, 9 korban sudah di evakuasi oleh petugas dan 2 orang korban masih dalam proses dievakuasi atau di gali, karena tertimbun material banjir,”ungkapannya Minggu, (25/8).
"Ada 3 orang yang mengalami luka-luka sudah dibawa ke RSUD Hasan Bosorie dan Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan perawatan medis,”sambungnya.
Menurut Bram, pada saat dilakukan evakuasi memang terhambat karena material banjir bandang sangat tinggi. Sehingga, kita meminta bantuan dari PUPR Kota Ternate untuk menyediakan alat berat.
“Jadi ada tiga excavator yang melakukan penggalian material banjir bandang yang cukup tinggi. Untuk kerusakan rumah warga sejauh ini belum ada data valid." pungkasnya. (*)
====
Penulis : Tim.
Editor : Redaksi.