Pria yang akrab disapa Abang Leman ini usai tamat SMP memilih merantau ke Kota Makassar untuk melanjutkan studi di SMA Negeri 2 Makassar. Saat itu usianya masih 16 tahun.
Menariknya, dalam perantauan ke Makassar pada 23 Juni 1987 lalu, ia berangkat seorang diri, tanpa ditemani kerabat atau saudara. Setelah bertolak dari dermaga Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menuju Ujung Pandang (sebutan Makassar saat itu), Laiman remaja menyadari nasibnya sedang dipertaruhkan.
Meski begitu, ia percaya kekuatan doa orang tua dan pertolongan Allah SWT akan menuntunnya di jalan kebaikan. Tak disangka, setelah berhasil masuk ke SMA Negeri 2 Makassar, ia terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS saat menduduki kelas sebelas. Bahkan, menjadi Ketua Remaja Masjid atau Rohis SMA Negeri 2 Makassar, banyak pengalaman hidup yang berharga diperolehnya pada masa putih abu-abu tersebut.
Setelah tiga tahun menempuh pendidikan SMA, Laiman akhirnya lulus pada 1990. Namun, dia tidak beranjak dari Kota Daeng dan memutar haluan pulang ke kampung. Laiman memilih melanjutkan studi dan lulus S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Veteran RI (UVRI) Makassar, selama berkuliah, Laiman tak hanya berfokus pada perkuliahan akademiknya, melainkan juga aktif dalam organisasi.
Selain itu, dia juga bergabung dengan organisasi daerah Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Nuku (HIPMIN) Makassar untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan pengalaman hidup lainnya. Akan tetapi, proses di organisasi tak membuatnya larut melupakan pendidikan yang diemban, usai menuntaskan tugas akhir (skripsi), Laiman akhirnya menyandang gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada 2002 silam.
Tak berselang lama, setelah menempuh pendidikan tinggi di Makassar, Laiman memilih kembali ke tanah kelahirannya pada 2002 lalu. Setahun setelahnya atau pada 2003, dia mengikuti seleksi sebagai penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) dan terpilih sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tidore, bahkan, mendapat mandat sebagai Ketua KPU Tidore selama satu periode.
Namun demikian, untuk dapat mengambil peran lebih bagi kepentingan masyarakat Tidore, Laiman memutuskan tidak melanjutkan karirnya sebagai penyelenggara pemilu pada periode kedua. Dia memberanikan diri bergabung dengan partai politik, dalam hal ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), setelah masa jabatannya selesai pada 2008 lalu.
Karena itu, pada Pemilu 2009, Laiman maju sebagai calon anggota DPRD Tidore dari partai besutan Megawati Soekarno Putri tersebut. Di mana akhirnya, Laiman terpilih sebagai wakil rakyat selama tiga periode berturut-turut, yaitu pada 2009-2014, 2014-2019, dan periode 2019-2024 ini. Ia juga dipercaya menjadi Wakil Ketua I DPRD Tidore selama dua periode.
Tepat pada periode ketiganya di tahun 2019 lalu, ayah tiga anak ini juga diberi mandat memimpin partai berlambang banteng di Kota Tidore Kepulauan. Ahasil, Laiman resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Tidore dari tahun 2019 hingga saat ini.
Dalam momentum Pemilihan Wali Kota (Pilwako) pada November mendatang, Abang Leman memantapkan niat untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tidore. Hal ini semata-mata untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan membangun Kota Tidore Kepulauan.
Pada Pilwako nanti, Laiman mendampingi Wakil Wali Kota Tidore yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Maluku Utara Muhammad Sinen sebagai calon Wali Kota. Keduanya menjadi pasangan calon atau paslon dengan akronim Masi Aman alias Muhammad Sinen-Ahmad Laiman. "Insyaallah dengan niat baik dan atas izin rakyat, saya siap berjuang bersama Pak Wakil untuk memajukan Kota Tidore," ujar Laiman tegas.*
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa