Sitti Fatimah Ismail dan Kapolresta Tidore, Kombes Pol. Yuri. Nurhidayat. (Dar) |
Gagasan ini dalam rangka mendukung program Reformasi Birokrasi yang menghapus pola pikir linier, monoton, dan terjebak di zona nyaman, serta adaptif produktif, Inovatif, dan kompetitif dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.
"Maka itu kami mencanangkan dan berkomitmen untuk menyukseskan perubahan pada organisasi/unit kerja yang saya pimpin, yakni gagasan Gurua Saber Pungli (penanggulangan korupsi melalui pungutan tim saber pungli," ujar Sitti Fatimah Ismail, Jumat, 14 Juni 2024.
Tujuan dari gagasan Gurua Saber Pungli
itu, kata dia, untuk mencegah dan menurunkan korupsi yang diakibatkan oleh terjadinya pungutan liar di wilayah Kota Tidore kepulauan.
"Sasarannya adalah menurunkan kasus pungutan liar di masyarakat dan OPD melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman akan dampak buruk pungutan liar," ucapnya.
"Sementara output-nya alur SOP pelaporan pungutan liar, tersediannya informasi digital terkait Gurua Saber Pungli, meningkatnya pengetahuan dan pemahaman ASN terkait Saber Pungli, dan terbentuknya Gurua Call Center Gurua Saber Pungli ," sambungnya.
Aksi perubahan tersebut juga mendapat dukungan dari Kapolresta Tidore, Kombes Pol. Yuri. Nurhidayat. "Dengan ini menyatakan siap mendukung Aksi perubahan yang digagas oleh Reformer atas nama Sitti Fatimah Ismail scbagai Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator pada BPSDM Provinsi Maluku Utara Tahun 2024 dengan Judul “Gerua Saber Pungli (Penanggulangan Korupsi Melalui Penguatan Tim Sape Bersih Pungutan Liar)," katanya.
"Semoga Proyek Perubahan yang dilakukan ini memberikan dampak peda peningkatan pelayanan publik yang profesional dan bersih dari pungutan liar di lingkungan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan," tandasnya.
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa