Area Tambang Emas di Gosowong. (Istimewa). |
Hal ini diperkirakan bisa memperpanjang umur tambang hingga 10 tahun ke depan.
Namun, Manajemen NHM mengakui beberapa bulan belakangan NHM sedang mengalami
tantangan operasional sehingga perlu melakukan skema efisiensi dalam berbagai sektor, di antaranya efisiensi karyawan untuk pemulihan keadaan Perusahaan.
“Efisiensi yang akan dilakukan bukan karena cadangan NHM habis, justru dalam 3 tahun terakhir kami berhasil meningkatkan jumlah cadangan emas. Keberhasilan ini tak lepas dari alokasi modal kerja dan biaya eksplorasi yang sangat besar. Perusahaan telah menggelontorkan dana lebih dari USD 200 juta untuk mencari cadangan baru dan memperpanjang umur tambang,” ujar Wakil
Presiden Direktur NHM, Amiruddin Hasyim.
Selain modal kerja yang sangat besar, tantangan operasional yang dihadapi diantaranya akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda di awal peralihan kepemilikan NHM oleh IHB tahun 2020. NHM telah mengeluarkan dana hingga lebih dari 300 miliar Rupiah untuk membantu masyarakat Halut dan Malut dalam penanggulangan Covid-19. Tantangan semakin kompleks dikarenakan hubungan yang rumit antara NHM denganPT Antam Tbk sebagai pemegang saham 25 persen hingga saat ini.
Tambahan Modal Kerja (Working Capital) pada akhirnya harus dibiayai sendiri dengan dukungan dana pribadi dari Presiden Direktur NHM, Bapak H. Robert Nitiyudo Wachjo.
Dalam melakukan efisiensi, Manajemen NHM berkomitmen akan menjalankannya dengan
sangat humanis dan sepenuhnya tetap bertanggung jawab memenuhi seluruh hak-hak
karyawan. Perusahaan juga tetap optimis, dengan skema efisiensi yang dijalankan disertai
harapan besar dari cadangan NHM yang masih berlimpah, ke depannya Tambang Emas
Gosowong memiliki masa depan yang baik. Selain itu juga banyak ditemukan potensi-potensi cadangan baru yang akan terus memperpanjangkan umur tambang.
====
Penulis : Tim.
Editor : Rustam Gawa.