Pembukaan malam apresiasi Desa Wisata Akebay. (Kamera/Aidar) |
Kegiatan yang dibuka di Kecamatan Tidore Utara pada Sabtu, 16 September kemarin itu dimana Desa Wisata Akebay masuk sebagai 10 besar terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.
Daud dalam sambutanya menyampaikan, ADWI adalah ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang bertujuan untuk mengapresiasi, memotivasi, dan menginspirasi desa wisata di seluruh Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.
"Selain itu, juga ada kategori desa wisata terfavorit yang dipilih berdasarkan voting masyarakat melalui media sosial. Kita semua bersyukur bahwa setelah melalui proses panjang penilaian tim kurasi Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, destinasi wisata Akebay Maitara tidak hanya terpilih sebagai 75 desa wisata terbaik se-Indonesia yang lolos ke tahapan final, akan tetapi juga berhasil menjadi 10 besar desa wisata terbaik nasional dengan kategori kelembagaan desa wisata dan CHSE," ucapnya.
Di belakang semua kesuksesan ini dikatakan, tentunya banyak pihak telah bekerja keras, menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk pengembangan pariwisata serta kemajuan kota tercinta ini. Semoga Allah SWT membalas setiap niat baik dan kerja keras kita semua dengan pahala dan keberkahan. Insya Allah.
"Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wali Kota, dan Wakil Wali Kota, dan Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan atas dukungannya selama tahapan proses persiapan hingga pada penilaian ADWI," ujarnya.
Giat seperti ini dikatakan, kiranya harus di jadikan agenda rutin setiap tahun yang berbasis budaya dengan mengalih nilai-nilai sejarah, jati diri, dan pemahaman sebagai tolak ukur gerak, serta langkah cita-cita generasi mudah. Maitara harusnya diberi dukungan melalui acara seperti ini, meskipun berada di area moderen, tapi hal - hal yang bersifatnya budaya tidak bisa di hilangkan ataupun mati.
"Untuk itu kami mengajak semua pihak untuk ikut meningkatkan literasi digital masyarakat, khususnya mengenai perlindungan data pribadi dan misi informasi, serta peran berupa kaloborasi libtas melalui beragam insiatif dan inovasi. Mengutip survei yang dilakukan Dirjend Informatika bersama data pada awal Tahun 2023 Indonesia masih berada di skala 3,47 persen dari skala 4 hasil itu mencerminkan angka literasi digital Indonesia masih dibawah tingkatan baik," ucapnya.
Temuan itu ia menyatakan, harus di sikapi bersama, mengingat Indonesia tengah melakukan percepatan transformasi digital saat ini. Disebutkan, Kementrian Kominfo masih membahas RUU perlindungan data pribadi bersama DPR RI agar Indonesia segera memiliki payung hukum perlindungan data pribadi yang lebih komprensif.
"Namun regulasi saja tidak cukup tanpa adanya kesadaran dan kecakapan masyarakat digital, maka dari itu mari kita sama-sama menjaga semangat optimisme dalam meningkatkan ekosistem digital yang aman, sehat, berbudaya, beretika, dan bermanfaat," pungkasnya.
====
Penulis: Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa