Peresmian Penyalaan Listrik Desa (Lissa) di Kepulauan Tanimbar. (Humas/PLN) |
MATAKUS - Salah satu tantangan di hampir semua sektor pembangunan daerah yang kerap dihadapi adalah akses dan keterhubungan. Terutama secara geografis, Maluku dan Maluku Utara yang sebagian besar terdiri dari kepulauan. Namun, komitmen dan kerja keras dapat mematahkan semua aral yang melintang.
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia (RI), PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara turut memerdekakan masyarakat dalam hal perolehan listrik di 38 lokasi PLTD yang masuk dalam program listrik desa pada daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Adi Priyanto merasa terharu akan perjuangan PLN dan masyarakat untuk melistriki desa-desa tersebut.
“Perjuangan pasti tidak mudah, penuh tantangan, masyarakat juga bekerja sama, bahu membahu mengangkat trafo, tiang dan lainnya. Dengan semangat yang kita miliki yakni semangat perjuangan serta dukungan dari seluruh pihak,perjalanan dan rintangan dapat diatasi dengan baik dan dijawab dengan keberhasilan pada hari ini,” tutur Adi penuh haru, Kamis (17/8/2023).
Program Listrik Desa ini merupakan wujud nyata dari komitmen Negara hadir dalam mewujudkan energi berkeadilan. Oleh karena itu, PLN akan terus mendukung upaya Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik sehingga mendorong roda perekonomian.
Menyambung hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy C Barends menyampaikan, listrik tentunya akan menjadi jembatan pembangunan bagi daerah-daerah 3T.
“Setelah PLTD difungsikan, saya yakin ekonomi akan berjalan dengan baik, pemerintahan berjalan dengan maksimal, kesehatan maupun pendidikan dapat dilayani tanpa adanya hambatan.” ucap Mercy
Sementara itu, General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Urara, Awat Tuhuloula menyebutkan, dari total 97 lokasi PLTD, sampai dengan Mei 2023, 39 di antaranya telah beroperasi dengan baik. Selanjutnya, PLN menargetkan peresmian tahapan ketiga yakni 20 PLTD lainnya yang akan dioperasikan di Hari Listrik Nasional nanti, tepatnya pada 27 Oktober 2023.
“Semua ini bukanlah hal mudah. Petugas lapangan harus bertarung dengan cuaca ekstrem yang melanda perairan Maluku dan Maluku Utara sepanjang tahun ini. Akses jalan yang sulit pun tak dapat terhindarkan. Namun, dengan semangat dan komitmen mewujudkan energi berkeadilan bagi rakyat, semua rintangan itu dapat dilewati,” tutur Awat
Sebagai hadiah kemerdekaan bagi masyarakat Maluku dan Maluku Utara, PLTD dengan kapasitas 5.700 kilo-Watt (kW) ini akan mengaliri listrik ke 202 desa dan calon pelanggan sebanyak 21.369.
PLN juga melakukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 870 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 171 kms, serta 195 Unit Gardu Distribusi atau setara dengan kapasitas 11.275 kVA.
Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta meyakini bahwa masalah-masalah kelautan,perikanan,dan lainnya dapat dijembatani oleh PLN dengan energi yang baik.
“Lompatan ekonomi akan terjadi secara signifikan. Ini adalah sejarah dan semangat perjuangan PLN patut kita apresiasi setinggi-tingginya, tambah Febry.
Di sisi lain, Kepala Desa Matakus, Fredy Turalely mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada PT PLN (Persero) yang telah berjuang dengan ikhlas dalam menerangi desa Matakus, sehingga impian masyarakat yang sudah puluhan tahun menunggu kehadiran listrik akhirnya tercapai.
“Diharapkan dengan adanya akses listrik yang memadai ini, tak hanya memenuhi kebutuhan energi masyarakat desa, melainkan juga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dan pemutaran ekonomi daerah, sebut Ferdy.
PLN terus hadir untuk menerangi Negeri. Tidak ada kata tidak mungkin untuk dapat berjuang bagi kesejahteraan bersama. Semua tentang kerja keras yang berujung kebahagiaan. Semua dalam tekad dan niat yang sama menuju Indonesia Terang.* (Red)