General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW-MMU), Awat Tuhuloula mengatakan, ALMA yang merupakan bagian dari Electrifying Marine ini dibangun dengan tujuan untuk memudahkan para pelaku usaha dan masyarakat umum dalam hal perolehan layanan listrik di pelabuhan.
ALMA di pelabuhan kontainer dan bongkar muat Tobelo ini terpasang dengan daya sebesar 23.000 VA, dan merupakan stasiun penyediaan listrik umum yang bisa dimanfaatkan oleh kapal logistik maupun masyarakat pelabuhan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan kapal.
"Keberadaan ALMA, akan memenuhi kebutuhan penerangan kapal, mini cold storage, air conditioner serta kebutuhan tenaga listrik lainnya saat kapal sandar di dermaga," ujar Awat, Minggu (2/7/2023).
Dari sisi ekonomis, Manager PLN UP3 Tobelo, Sarif Selang menyampaikan, dengan memanfaatkan ALMA, para pelaku usaha perikanan dan kelautan di sekitar pelabuhan dapat menghemat biaya operasional yang semula menggunakan BBM.
“Jadi bisa hemat lebih dari separuhnya. Jika semisal biasa perlu 200-300 ribu BBM untuk penggunaan genset kapal, dengan ALMA, pelaku usaha bisa menghemat separuhnya,’’ sampainya.
Penghematan tersebut, lanjut Sarif, belum termasuk biaya perawatan genset dan operasional lain yang cenderung lebih besar jika dibandingkan menggunakan mesin listrik. Sarif berharap, semakin banyak pelaku usaha sekitar Bungus hingga nelayan-nelayan kecil sekalipun yang mulai memahami potensi ALMA dan menggunakannya dengan maksimal.
"Hadirnya ALMA dapat mendukung efisiensi biaya operasional untuk kapal-kapal yang bersandar. Baik kapal ikan, kapal pariwisata, dan lain-lain sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan roda ekonomi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Dia menegaskan, PLN akan terus menggencarkan program Electrifying Marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada genset. Kini kapal-kapal yang berlabuh atau bersandar dapat menggunakan listrik PLN untuk memudahkan masyarakat dalam aktivitas ekonominya di pelabuhan.* (Red)