Wakil Wali Kota Tikep, Muhammad Sinen saat melakukan peninjauan USBK di SDN Sofifi. (Kamera/Aidar). |
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen usai memantau pelaksaan ujian tersebut menyampaikan, ujian sekolah berbasis komputer yang dilaksanakan siswa-siswi SD Negeri di Kota Tidore Kepulauan, para siswa-siswi SD Negeri Sofifi dengan peserta 40 orang lebih juga menggunakan komputer saat ujian.
"Tadi di SDN Sofifi dengan jumlah peserta ujian sekitar 40 orang lebih yang menggunakan komputer. Maka, saya selaku Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan berharap agar kedepan ini, di semua sekolah harus seperti itu," ujarnya.
Hanya saja, terkendala dengan masalah jaringan internet. Sehingga, hal ini harus di upayakan agar kedepansemuanya sudah bisa melakasanakan ujian dengan menggunakan komputer. Sebab, dapat memudahkan para siswa-siswi diera yang semakin canggih dan perkembangan tekhnologi untuk mendorong inovasi dari pemangku jabatan di daerah agar terus berinovasi dan melaksanakan hal-hal baik.
"Karena Tidore ini sudah bisa, kalau kita lihat dari skala Maluku utara, Tidore masih masuk dalam peringkat tertinggi, maka kedepan itu Dinas Pendidikan harus seriusi menyangkut dengan hal-hal seperti ini jadi bukan cuman hanya ujiannya saja tapi kalau boleh di saat semester atau ulangan juga kalau bisa di perbiasakan dengan berbasis komputernya semua," tukasnya.
Dirinya juga menjelaskan, hal utama kendala Pemerintah daerah adalah minimnya fasilitas, dengan sejumlah sekolah yang begitu banyak, akan tetapi, Dinas Pendidikan harus mempunyai ide dan punya perencanaan yang matang kedepan.
"Jadi, sekalipun tidak sekaligus jumlah sekolah di Kota Tidore ini harus 100 persen, tetapi paling tidak setiap tahun itu harus ada peningkatan. Misalnya, kalau di tahun ini baru beberapa sekolah, maka tahun depan juga harus ada perkembangan, sekolah lain, terutama di pulau tidore itu kalau bisa, sudah buat secara menyeluruh karena dari sisi fasilitas internetnya sudah bagus, begitu juga di kecamatan oba utara," pungkasnya.
"Karena harapan negara ini kan mencerdaskan anak bangsa ini harus ditingkatkan. Kalau kita berbicara mencerdaskan anak bangsa ini, didik itu ya guru-guru juga harus disiapkan kecerdasannya, karena guru-guru yang cerdas pasti melahirkan siswa yang cerdas," sambungnya.
Orang nomor dua di Pemkot Tidore Kepulauan ini juga menyebutkan, menyangkut dengan masalah ITE atau hal ini juga jangan hanya terhadap siswanya saja, begitu juga dengan guru-guru juga harus belajar sehingga tidak satu kali waktu teknisi yang dibuat tidak ada siswa dalam melaksanakan ujian tanpa gangguan atau masalah dan butuh bantuan dari para guru-guru.
"Jangan sampai guru-gurunya juga tidak paham menyangkut dengan komputer, jadi guru-guru juga paling tidak harus ada sedikit punya kompetensinya disitu, apalagi kita lihat sekarang ini guru-guru ini hampir 70 persen sampai 80 persen itu belum disertifikasi jadi harus diberi tahu juga, tetapi semuanya ini tergantung dari dinas tekhnis yang melakukan cara berinovasi karena gratifikasi ini harus dilakukan," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, perkembangan zaman saat ini sudah mulai nampak terlihat di Kota Tidore Kepulauan sehingga, kedepannya sudah bisa dilakukan seperti hal tersebut.
"Hari ini saya saksikan langsung dilapangan, sekalipun masih ada kekurangan tapi saya harus memberikan apresiasi karena sudah jauh berkembang dunia pendidikan saat ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya, jadi ini juga perlu di tingkatkan kedepan." tandasnya.*
====
Penulis : Aidar Salasa
Editor : Rustam Gawa