Akademisi Unhena Tobelo, Halmahera Utara, Nasrulah Kaiyeli. |
KAMERA HALUT - Akademisi Universitas Hein Namotemo (Unhena) Tobelo, Halmahera Utara, Nasrulah Kaiyeli mengecam pernyataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Muchlis S. Djumadil, yang diduga mendiskrimasi suku Tobelo yang berjualan di Ternate.
Menurutnya, penyataan Muchlis S. Djumadil sebagai Kadis Disperidag itu tidak beretika dan dan bermuatan provokatif. Ia pun meminta Wali Kota Ternate segera mencopot Muchlis S. Djumadil dari jabatanya.
Nasrulah menegaskan, peryataan Muchlis S. Djumadil itu sangat melukai perasaan suku Tobelo.
"Karena itu kami meminta Polres Ternate dan Maluku Utara segera memproses Muchlis S. Djumadil," tegasnya kepada Kabarhalmahera, Minggu, 27 Mei 2023.
Sebelumnya pernyataan Kadisperindag Kota Ternate, Muchlis S. Djumadil, yang diduga bermuatan rasis dan provokatif itu viral melalui penggalan video yang menghebokan jagat maya di Maluku Utara.
Dalam video itu Muhlis mengeluarkan pernyataan yang terkesan mendiskriminasi suku Tobelo dengan nada tinggi, Muhlis menegaskan, pedagang di Ternate wajib bertempat tinggal di Ternate. Sekalipun tidak miliki KTP Ternate, pedagang yang berjualan di Ternate, harus tinggal di Ternate. Itu sampaikan Muhlis saat menggelar sidak di pasar Barito pada Sabtu, 26 Mei Kemarin.
"Kalau tidak punya KTP di sini, hanya KTP Tobelo, tapi (harus) tinggal di sini (Ternate). Kalau datang-pigi datang-pigi (pulang-pergi), silakan jualan di daerah masing-masing. Pasar kami ini kapasitasnya hanya seperti ini,” demikian pernyatannya Muhlis dalam video viral tersebut.* (Red)