Fahri Yamin (kanan) Janlis G Kitong (tengah). |
KAMERA TOBELO - Serangan aksi protes datang bertubi-tubi dari Fahri Yamin terhadap Presiden Direktur PT Nusa Halmahera Minerals, (PTNHM) Haji Robert Nitiyudo Wachjo beberapa waktu lalu nampaknya tidak mempan, itu setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara Janlis Gehanua Kitong memberikan pemahaman terhadap Fahri Yamin dan kawan-kawan.
Alhasil, Fahri Yamin dan kawan-kawannya pun menyampaikan permohonan maaf kepada Haji Rober Nitiyudo Wachjo selaku pemilik PTNHM atas aksi protes yang dilakukan beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Atas nama Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan pribadi, saya Fahri Yamin sebagai anak menyampaikan permohonan maaf kepada Ayahanda Haji Robert," kata Fahri melalui telepon dari Jakarta. Jumat, 10 Februari 2023.
Aksi protes yang dilakukan itu kata Fahri, karena selama ini tidak duduk bersama-sama membicarakan terkait dengan program PTNHM, tetapi setelah dijelaskan oleh Ketua DPRD Halmahera Utara, Janlis Kitong, akhirnya ia paham dengan kondisi yang terjadi di PTNHM.
"Jadi ini hanya salah paham saja, ternyata kepedulian ayahanda Haji Robert membantu ke masyarakat cukup luar biasa, tapi ada oknum yang sengaja buat masalah sehingga mucul seperti begini," sebutnya.
Dirinya menambahkan, setelah merasionalkan kondisi yang dialami PT NHM saat ini, akhirnya ia dan teman-teman memahami dan siap mengamankan program yang sudah di rencanakan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ketua DPRD Halur yang telah bertemu dengan kami dan merasionalkan sehingga kami paham," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Halmahera Utara, Janlis Gehanua Kitong mengaku telah melakukan pertemuan bersama Fahri Yamin dan teman-temannya di Jakarta.
"Mereka itu (Fahri dan teman-teman) juga kan kita punya rakyat, dan saya kira Pak Haji Robert punya jiwa pemaaf, dan mereka sangat menyesal atas kesalahpahaman," sebut Janlis.
Pihaknya juga menyebutkan, dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan permasalahan bahwa selama ini, pihak manajemen PT NHM tidak terbuka terkait dengan program prioritas salah satunya orang sakit yang dibawah keluar, dan program yang belum jalan. Setelah mendengar alasan mereka, ia langsung menjelaskan bahwa saat ini PT NHM ada membeli perusahan Petrosea dengan nilai Rp 3 triliun sehingga ada program yang tertunda.
"Nah, ketika saya merasionalkan kepada mereka akhirnya mereka paham, dan mereka ini anak-anak kita, tidak mungkin kita biarkan." tandasnya.
====
Penulis: Rustam Gawa
Editor : Rustam Gawa