Ilutrasi Gempa bumi. (Istimewa) |
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,08° LU ; 129,25° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 106 Km arah Timur Laut Daruba, Maluku Utara pada kedalaman 43 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Gempa yang terjadi itu merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, Andri Wijaya Bidang di Ternate.
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust. Meski begitu, Andri menyatakan Gempa ini tidak berpotensi Tsunami.
"Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), Gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Morotai Timur, Pulau Morotai dan daerah Maba Utara, Halmahera Timur dengan skala intensitas III MMI atau seperti Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ujarnya.
"Untuk daerah walayah Morotai Utara, guncangan Gempa dengan skala intensitas II - III MMI, atau seperti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," sambungnya.
Andri menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat Gempa bumi tersebut.
"Dan hingga pukul 20.06 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock )," katanya.
Kepada masyarakat BMKG mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pinta Andri.*
====
Penulis : Arfles Rajalahu
Editor : Rustam Gawa