Narasumber saat memeparkan materinya. (Kamera) |
Kegiatan yang di selenggarakan di Hotel Safirna, Kota Ternate itu mengusung tema Meningkatkan Pendidikan Pancasila demi Menjaga Keutuhan Bangsa. KDT ini juga berlangsung selama dua hari terhitung sejak tanggal 01 sampai dengan 02 Oktober.
Ketua DPD GPM Maluku Utara, Sartono Halek, mengatakan KDT yang diselenggarakan tepat pada 1 Oktober itu sekaligus mengenang satu momentum bersejara bangsa indonesia yakni hari Kesaktian Pancasila.
"Momentum ini seluruh elemen bangsa Indonesia ikut memperingatinya. Olehnya itu kegiatan kita hari ini merupakan sangat tepat dengan tema, meningkatkan pendidikan pancasila demi menjaga keutuhan bangsa," ujar Sartono saat memberikan sambutan.
Para peserta KDT usai penerimaan sertifikat |
"Karena itu dengan tema yang kami angkat dalam kaderisasi ini adalah penguatan terhadap anak bangsa yang hari kini terus dicekoki oleh ideolagi dan paham-paham radikal dalam era tampa batas ini," tegasnya.
"Saya ingin sampaikan kepada kawan-kawan yang baru bergabung di GPM, ini adalah langkah yang sangat tepat karena mededikasikan diri di GPM Maluku Utara sama halnya mengabdi kepada NKRI," sambungnya.
Bung Tono mengungkapkan, agenda kaderisasi itu juga adalah perintah dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga alias AD/ART organisasi.
"Selain itu, kaderisasi ini juga sebagai sebuah aset bangsa yang dilakukan terus menurus sebagai oraganisasi pergerakan. Itu karena kaderisasi adalah memebentuk regenesari kepemimpinan anak bangsa yang akan datang," tandasnya.
Sementara itu, Ketua dewan pembinan GPM Kota Ternate Ruslan Bian dalam sambutanya mengaku bangga menjadi bagian dari GPM.
"Saya merasa senang diundang sebagai ketua pembiana GPM kota Ternate. Saya diangkat sebagai pembina itu bukan karena dulu sebagai pejabat, tapi itu karena emosional dengan GPM dan kesamaan (pemikiran)," ujarnya.
Ia menyatakan, pilihan para pemuda yang ikut bergabung dengan GPM adalah langka tepat.
"Bergabung dalam organisasi GPM ini sangatlah tepat, karena kita belajar marhaenisme. saya pernah baca marhaen itu adalah seorang petani kecil, yang menggabarkan kultul dan budaya bangsa indonesia," singkatnya.
====
Penulis : Tim
Editor : Irawan A. Lila