Para pelajar saat hendak ke sekolah (Foto: har/KH) |
Hal itu dilakukan lantaran jembatan penyebrangan utama yang terbuat dari batang pohon kelapa telah tergenangi luapan sungai sekitar. Kondisi ini berlangsung saat musim hujan.
"Kalau air terlalu meluap siswa-siswi tidak bisa pergi ke sekolah termasuk guru," ujarnya Ipan Umasugi, salah satu guru MAS-LPM Waisakai kepada Kabarhalmahera.com, Selasa, 22 Februari 2022.
Ipan mengungkapkan, saat menyebrangi jembatan darurat tersebut para siswa dan guru selalu membesarkan kehati-hatian, itu karena sangat berisiko dan bisa terseret arus sungai jika terjatuh.
"Kami sangat berharap ini menjadi perhatian serius dari pemerintah agar disikapi,” pintanya. (har/red)